Pulau Sibandang, Surga Tersembunyi di Tengah Danau Toba


Sibandang, merupakan pulau terbesar kedua setelah Samosir yang berada di tengah Danau Toba. ia masuk Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. dan berbatasan dengan Kabupaten Samosir dan Humbang Hasundutan, atau 45 menit dari Bandara Silangit.

Keliling Pulau Sibandang hanya setengah jam dengan sepeda motor. Di puncak ketinggian 910 mdpl, dari pulau ini bisa melihat pemandangan 360 derajat. Hamparan biru air Danau Toba, pulau-pulau dan daratan yang mengelilingi, kicauan merdu burung-burung membuat pemandangan dan suasana ini begitu menakjubkan.

“Ada empat marga di sini. Ompusunggu, Rajagukguk, Simaremare, dan Siregar. Di pulau ini ada tiga desa, Desa Sibandang, Parsampuran, dan Papande,

Pulau kecil lain yang tersembunyi di balik birunya air danau. Sibandang, begitu nama ‘surga’ tersembunyi dengan daratan seluas 461 hektar ini.

Penghuni di Pulau Sibandang sekitar 2.000 orang. Suasana desa tenang dan meneduhkan hati.

Kapal angkutan penyeberangan kayu bersandar di pelabuhan, menunggu penumpang dan barang. Kapal tradisional ini bisa mengangkut sepeda motor dan penumpang sekaligus, ongkos cuma Rp5.000 per orang sekali menyeberang.

 

4 Hal menarik jika kamu pergi ke Pulau Sibandang

1. Ulos di Desa Papande



Di Pulau Sibandang wisatawan bisa menyaksikan proses pembuatan Ulos Harungguan di Desa Papande. Ulos di desa tersebut masih dibuat dengan alat tenun tradisional. Konon, ulos dari Desa Papande tidak diperuntukan kepada orang biasa, namun hanya kepada para raja Batak. Oleh karena itu, Ulos Harungguan terkenal sebagai ulos mewah.

Dalam proses pembuatannya dikerjakan oleh masyarakat lokal dari generasi muda hingga tua. Jika kamu ingin mencari ulos dengan motif yang indah dan kualitas yang baik, maka bisa berkunjung ke Desa ini.

2. Menikmati Pertunjukan Patung Hoda-Hoda



Di Pulau Sibandang wisatawan juga dapat menikmati Hoda-Hoda--salah satu ritual kuno masayrakat Desa Sampuran yang dipadukan dengan tarian Mossak--sebagai seni budaya. Tarian ini sejenis ilmu bela diri silat dari tanah Batak. Jika di Pulau Jawa pola tariannya mirip kuda lumping.

3. Berburu Mangga 



Pulau Sibandang juga dikenal dengan sebutan Pulau Mangga. Sebab, di pulau ini banyak pohon mangga tumbuh dan memiliki buah yang manis. Bahkan, pulau ini menjadi salah satu penghasil mangga yang manis dan lezat di sekitaran Danau Toba dan dijual ke berbagai daerah di provinsi Sumatera Utara. Buah Mangga masak memiliki daging buah berwarna kuning, lembut, berserat dan penuh sari buah. Setiap perkarangan penduduk hampir pasti memiliki pohon mangga, mulai dari rumah tepi Danau Toba hingga ke pegunungan. Pada bulan Januari hingga Februari adalah waktu yang tepat untuk menikmati mangga di desa ini. Ukurannya tidak terlalu besar, namun rasa manisnya, sehingga pantas diacungi jempol.

4. Peninggalan Bersejarah



Pulau yang memiliki luas 850 hektare ini juga memiliki peninggalan berupa rumah Kepala Nagari Raja Gukguk yang kini dijadikan sebagai wisata sejarah. Rumah dari Raja pertama di Sibandang rumah atau Kepala Nagari Raja Gukguk sudah berusia kurang lebih 300 tahun. Konon, warna merah pada ukiran rumah tersebut adalah darah manusia atau pawa lawan yang berhasil di taklukan oleh Kepala Nagari Raja Gukguk. Namun sayangnya rumah tersebut kurang perawatan, sehingga termakan rayap dan sudah mengalami kerapuhan.

pada tahun 2023 Pulau Sibandang Meraih Juara 3 Kategori Kampung Wisata terbaik di Indonesia





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salib Kasih, Tapanuli Utara